10 Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Karhutla, Pekanbaru dan Rohil Diminta Segera Menyusul

Berita Utama143 Dilihat

KabarPekanbaru.com — Sebanyak 10 dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025. Hingga saat ini, hanya Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir yang belum menetapkan status serupa.

Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal, menyampaikan bahwa penetapan status siaga dilakukan karena telah muncul titik panas (hot spot) di sejumlah wilayah. Beberapa daerah juga menetapkannya sebagai langkah antisipatif menghadapi musim kemarau yang diperkirakan BMKG akan melanda Riau mulai Mei 2025.

“Dengan adanya status siaga darurat Karhutla, koordinasi antar-instansi akan lebih mudah, dan bantuan bisa segera dikirim bila terjadi kebakaran,” kata Edy, Selasa (29/4/2025).

Ia mengimbau dua daerah yang belum menetapkan status siaga untuk segera membahasnya, mengingat risiko kebakaran meningkat seiring prediksi kekeringan yang akan melanda.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa Pemprov Riau telah melakukan berbagai upaya pencegahan Karhutla. Selain apel kesiapsiagaan yang digelar saat Ramadan lalu, pemerintah juga menggelar kegiatan sosialisasi seperti Karhutla Fun Run dan Jambore Karhutla untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar peduli terhadap lingkungan.

“Kami bersama Kapolda Riau terus menyosialisasikan larangan pembakaran lahan, termasuk melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat dan Gen Z agar lebih sadar lingkungan,” ungkap Gubernur.

Selain itu, Pemprov Riau juga telah mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat berupa operasi modifikasi cuaca (OMC), patroli udara, dan water bombing sebagai langkah antisipasi.

Dalam rangka kesiapan menghadapi Karhutla, sebanyak 17.760 personel lintas sektor telah disiagakan. Personel tersebut terdiri dari TNI AD, TNI AU, Polri, Manggala Agni, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Satpol PP, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta relawan dan karyawan perusahaan.

“Jumlah personel yang kami siapkan mencapai 17.764 orang. Mereka akan diturunkan ke wilayah sesuai kebutuhan dan potensi rawan kebakaran,” jelas Gubernur Abdul Wahid.