KabarPekanbaru.com — Sebanyak 7.206 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 18 kelompok terbang (Kloter) tiba di Madinah, Minggu (12/05) kemarin.
Selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, jemaah akan dibekali atribut berupa gelang terbuat dari logam dan kalung kartu identitas.
Bagian SISKOHAT (Sistem Informasi Haji Terpadu) PPIH Sektor 1 Madinah, Thabrani mengungkapkan, berbeda dengan atribut tahun sebelumnya, jemaah tahun ini diberikan tambahan kartu identitas yang dikalungkan.
“Gelang identitas menjadi ciri khas jemaah haji Indonesia, dan tahun ini jemaah diberikan tambahan kartu identitas yang dikalungkan,” ungkapnya dilansir dari laman Kemenag, Senin, (13/05).
Thabrani memaparkabn, kartu identitas jemaah berisikan informasi lengkap jemaah, mulai dari tanggal keberangkatan, kloter, nama ketua kloter dan nomer telpon, nama hotel tempat menginap selama di Makkah dan Madinah hingga tanggal kepulagan.
“Untuk mengetahui semua data jemaah tersebut, cukup dengan memindai (scan) QR barcode kartu identitas, maka akan keluar semua data jemaah dimaksud,” jelasnya.
Sementara gelang identitas berisi informasi nama, nomor paspor, negara asal dan beberapa keterangan jemaah lainnya.
Ia menkankan kepada jemaah haji untuk tidak melepaskan gelang dan kartu identitasnya, karena akan sangat membantu jemaah jika tersesat.
“Petugas ataupun jemaah lain yang bertemu dengan jemaah haji tersesat dapat membantu mencarikan alamat hotel jemaah tersebut melalui data yang ada di identitas gelang dan kartu yang dimiliki jemaah,” tegasnya.
Untuk diketahui, emberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Tanah Suci dibagi ke dalam dua gelombang, yaitu gelombang I yang diberangkatkan pada periode 12-23 Mei dan gelombang II yang diberangkatkan pada 24 Mei-10 Juni. Jemaah haji gelombang I akan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, sedangkan gelombang II akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.