KabarPekanbaru.com — Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan, Tekad Abidin, kembali menyerap berbagai aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses kedua masa sidang 2024/2025 di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Ahad (27/4/2025).
Sejumlah warga yang hadir tampak antusias menyampaikan keluhan, usulan, dan permintaan langsung kepada Tekad. Salah satu aspirasi disampaikan Ketua RT 03, Irwandi, terkait persoalan BPJS Kesehatan. Ia mengungkapkan keluhan warga yang sering kali baru bisa memanfaatkan BPJS saat penyakit sudah parah, sedangkan penyakit ringan tidak dicover penuh.
“Masyarakat kita ini mayoritas kelas menengah ke bawah, Pak Dewan. Kalau mereka sakit biasa, namun tidak bisa diklaim BPJS dan beralih ke umum, tentu butuh biaya lebih. Padahal kebutuhan pendidikan dan harian saja sudah berat,” ungkap Irwandi.
Menanggapi hal ini, Tekad menjelaskan bahwa BPJS sebenarnya mengklaster jenis layanan kesehatan. Penyakit ringan seperti batuk atau pilek bisa langsung ditangani di puskesmas atau klinik tempat peserta terdaftar, tanpa harus ke rumah sakit.
“Kalau ke rumah sakit untuk penyakit ringan, tidak disarankan, kecuali kondisi emergency. Kalau nanti perawat di puskesmas menilai perlu rujukan, baru dirujuk ke rumah sakit. Kalau pelayanan puskesmas tidak bagus, silakan laporkan ke kami, itu bidang kami,” jelas Tekad.
Dalam kesempatan yang sama, seorang warga bernama Irma juga menyampaikan pengalamannya saat mendaftar program Universal Health Coverage (UHC) di Puskesmas Simpang Tiga. Ia mengeluhkan lamanya proses aktivasi UHC yang bisa memakan waktu hingga tiga minggu.
“Setelah menunggu tiga minggu, ternyata masih pending. Kami berharap kalau daftar hari ini, langsung aktif hari itu juga agar besoknya bisa berobat,” kata Irma.
Tekad menanggapi bahwa dalam kondisi darurat, warga bisa langsung berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) menggunakan KTP tanpa menunggu aktivasi UHC.
“Kalau emergency seperti panas tinggi atau diare, langsung saja ke IGD rumah sakit dengan menunjukkan KTP, dan UHC bisa langsung aktif. Tapi kalau untuk yang masih sehat atau tidak mendesak, memang prosedur aktivasi butuh waktu,” terangnya.
Reses ini menjadi wadah penting bagi masyarakat Maharatu untuk menyuarakan aspirasi mereka secara langsung, dan menjadi perhatian serius bagi Tekad Abidin untuk diperjuangkan di tingkat kota.