KabarPekanbaru.com — Camat Sukajadi, Desheriyanto mengimbau warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Imbauan tersbut disampaikan Camat Sukajadi, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau melalui media.
“Kita selalu mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan giat melaksanakan gotong-royong. Minimal lingkungan rumah kita dulu yang harus dibersihkan. Kalau lingkungan kita sudah bersih, insyaallah penyakitpun dapat kita cegah,” ujar Desheriyanto.
Bersama elemen masyarakat, lanjut desheriyanto, pihaknya rutin membersihkan drainase yang ada diberbagai kelurahan.
“Kami sudah galakkan goro. Kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing, terutama titik-titik rawan genangan air ketika hujan. Ini sekaligus untuk mengantisipasi banjir dan DBD,” ucapnya.
Mantan Kepala Bidang Operasional Satpol PP Kota Pekanbaru ini tidak lupa mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Kepada masyarakat kita juga mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi kedalam saluran air. Jika drainase tersumbat dan hujan turun, dikhawatirkan akan terjadi banjir,” tutupnya.
DBD di Provinsi Riau
Untuk diketahui jika penyakit DBD di Provinsi Riau yang terbanyak terjadi di dua daerah yakni, Kota Pekanbaru dan Dumai.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Riau kasus DBD di Pekanbaru periode Januari hingga April 2024 sebanyak 224 kasus dan di urutan kedua adalah Dumai dengan jumlah kasus sebanyak 126 kasus dan 1 meninggal dunia. Di Urutan tiga besar adalah Kabupaten Bengkalis dengan jumlah kasus sebanyak 97 kasus.
“Daerah dengan kasus DBD terendah adalah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan jumlah kasus sebanyak 6 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto.
Sementara untuk total kasus DBD secara keseluruhan di Riau sejak periode Januari hingga April 2024, tercatat mencapai 701 kasus.
“Sementara untuk kasus meninggal dunia sampai April ada satu kasus di Dumai,” kata nya.
Ibeng sapaan akrab Kadiskes ini mengatakan, kasus DBD tertinggi pada tahun 2024 ini ditemukan di Januari dengan total kasus 201 kasus. Sementara untuk Februari turun menjadi 200 kasus. Sedangkan pada Maret kasus DBD di Riau sebanyak 175 kasus.
“Di bulan April kita lihat cenderung menurun dengan jumlah kasus sebanyak 125 kasus. Tapi di bulan april ini meski kasusnya turun tapi ada satu kasus meninggal dunia,” kata mantan Dirut RSJ Tampan ini.