Kabarpekanbaru.com — Sebanyak 388 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengikuti kegiatan Baitul Arqam dan Pembekalan Purna Studi bagi calon wisudawan-wisudawati Angkatan XXVIII, yang berlangsung selama dua hari, 19–20 April 2025, di Auditorium Kampus Utama UMRI, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing dan Mencerahkan Semesta,” kegiatan ini menghadirkan Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, sebagai salah satu pembicara utama. Turut hadir dalam kesempatan itu sejumlah pejabat tinggi Polda Riau, seperti Dirlantas Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Karo Ops Kombes Pol Ino Harianto, dan Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, SIK.
Dalam sambutannya, Irjen Pol Herry menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses penting menuju kedewasaan dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata. Ia menyebut para peserta tengah berada di “pintu gerbang” menuju kehidupan yang lebih kompleks dengan berbagai tantangan berskala global, regional, dan nasional.
Salah satu tantangan global yang disorot adalah perang ekonomi yang dipicu kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat, yang turut berdampak pada Indonesia. “Mahasiswa harus siap menghadapi realitas ini dengan kemampuan berpikir rasional, komunikasi yang baik, dan etika yang kuat,” ujarnya.
Kapolda juga menekankan pentingnya karakter dalam menghadapi tantangan masa depan. “Kebaikan harus menjadi kebiasaan, lalu karakter, dan akhirnya menjadi habitus,” paparnya. Ia menambahkan, generasi muda harus menjadi jembatan solusi bagi berbagai persoalan sosial dan lingkungan.
Kapolda juga menyinggung komitmen terhadap lingkungan, termasuk menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ia mengajak para calon wisudawan untuk terlibat dalam upaya menjaga bumi dan kelestarian alam.
“Saya ingin calon wisudawan menempuh jalan hidup yang peduli terhadap kelestarian lingkungan,” katanya, seraya menginformasikan akan digelarnya Jambore Karhutla pada 25 April mendatang sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan.
Sementara itu, Rektor UMRI, Dr. Saidul Amin, MA, menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa UMRI saat ini mencapai sekitar 13.310 orang, dengan 540 orang di antaranya non-Muslim. Hal ini menunjukkan bahwa UMRI terbuka dan ingin menjadi kampus yang rahmatan lil alamin.
Ia berharap, penyampaian materi oleh Kapolda bisa menyentuh hati para peserta, layaknya seorang ayah kepada anak-anaknya. “Dengan cara itu, pesan-pesan penting bisa lebih mengena,” ujarnya.
Rektor menegaskan, pendidikan di UMRI berfokus pada tiga aspek utama: Head, Heart, dan Hand. Head untuk kecerdasan intelektual, Heart untuk spiritualitas dan ideologi, serta Hand untuk kemampuan praktis dan pengabdian.
Menutup sambutannya, Rektor menyambut baik rencana perluasan kerjasama dengan Polda Riau, termasuk membuka kesempatan bagi anggota Polri untuk melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Komunikasi. “Polisi yang baik, kata Kapolda, adalah yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat,” tuturnya.