Balai Bahasa Riau Perkuat Revitalisasi Bahasa Melayu Lewat Koordinasi dengan Pemprov dan Akademisi

Berita Utama71 Dilihat

KabarPekanbaru.com — Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) menggelar rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan dalam upaya revitalisasi Bahasa Melayu Riau, bertempat di Pekanbaru. Hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Arden Sumeru mewakili Pemprov Riau, Rektor Universitas Lancang Kuning Prof. Dr. Junaidi, serta sejumlah maestro pelestari bahasa daerah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Arden Sumeru menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Badan Bahasa melalui BBPR yang fokus melestarikan Bahasa Melayu Riau. Ia menegaskan pentingnya upaya ini karena Bahasa Melayu merupakan akar dari Bahasa Indonesia yang kini menjadi bahasa resmi negara.

“Ini menjadi tugas mulia untuk melestarikan Bahasa Melayu sekaligus Bahasa Indonesia,” ujar Arden, Senin (19/5/2025).

Arden berharap revitalisasi Bahasa Melayu dapat diperluas hingga ke tingkat SMA dan sederajat untuk membekali siswa pemahaman pelestarian bahasa daerah.

Kepala BBPR, Umi Kulsum, mengingatkan ancaman kepunahan bahasa daerah yang terjadi secara global. Berdasarkan data UNESCO, setiap hari ada dua bahasa daerah yang punah. Di Indonesia sendiri, sudah ada 11 bahasa daerah yang hilang karena tidak lagi digunakan oleh penuturnya.

Menurut Umi, penyebab utama kepunahan bahasa daerah adalah kurangnya kebanggaan generasi muda terhadap bahasa ibu, kemiskinan, dan urbanisasi. Karena itu, sejak 2024, Badan Bahasa Kemendikdasmen menginisiasi program Revitalisasi Bahasa Daerah untuk menumbuhkan minat anak-anak SD dan SMP menggunakan bahasa daerahnya.

Di Riau, program ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan pelatihan dan lomba berbasis Bahasa Melayu, seperti menulis aksara Melayu (Arab Melayu), cerpen, stand-up comedy, pidato, bersyair, serta menulis dan membaca puisi.

“Tahun 2025, kegiatan akan diadakan di Bengkalis, Siak, Rohul, dan Rohil, setelah sebelumnya 2024 di Kampar, Dumai, Indragiri Hulu, dan Kepulauan Meranti,” tutup Umi Kulsum.