KabarPekanbaru.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau mengeluarkan prakiraan cuaca dan laporan titik panas (hotspot) untuk wilayah Riau pada Selasa, 27 Mei 2025. Secara umum, kondisi udara di sebagian besar daerah diprediksi kabur hingga berawan, dengan peluang hujan ringan yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota sepanjang hari.
Forecaster On Duty BMKG Riau, Bella R. Adelia, mengungkapkan bahwa pada pagi hari, wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis berpotensi mengalami hujan ringan.
“Kondisi udara pagi ini akan didominasi kabur hingga berawan. Potensi hujan ringan masih berpeluang terjadi di daerah pesisir seperti Meranti dan Bengkalis,” ungkap Bella.
Memasuki siang hingga sore hari, sebagian besar wilayah Riau diperkirakan cerah berawan hingga berawan, dengan peluang hujan ringan di sejumlah titik, antara lain Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Kota Dumai.
Pada malam hari, hujan ringan masih mungkin terjadi di wilayah Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Rokan Hulu, serta Kampar. Sedangkan dini hari nanti, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan turun di kawasan Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Kampar, dan Dumai.
Meski hujan mengguyur sebagian daerah, BMKG memastikan tidak ada peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem hari ini.
Suhu udara di wilayah Riau diperkirakan berkisar antara 23,0 hingga 35,0 derajat Celsius, dengan tingkat kelembapan yang cukup tinggi, mencapai 55 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah barat menuju utara dengan kecepatan antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
“Untuk kondisi gelombang laut, tinggi gelombang di perairan Riau diprediksi rendah, berkisar 0,5 hingga 1,25 meter. Namun, khususnya masyarakat pesisir di Dumai dan Bengkalis diminta waspada karena gelombang berpotensi naik hingga mencapai 2,5 meter,” tambahnya.
Sementara itu, data pembaruan hingga pukul 23.00 WIB menunjukkan terdapat 66 titik panas terpantau di wilayah Sumatera. Provinsi Sumatera Barat menduduki peringkat terbanyak dengan 25 hotspot, diikuti Sumatera Utara sebanyak 15 titik, serta Provinsi Riau dengan 13 titik. Provinsi Jambi melaporkan 6 titik, Bengkulu 5 titik, dan Aceh serta Sumatera Selatan masing-masing 1 titik hotspot.
“Di Provinsi Riau, 13 titik panas tersebar di tujuh kabupaten/kota. Kabupaten Kampar menjadi wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak, yakni 4 titik. Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan masing-masing mencatat 2 titik panas, sementara Kabupaten Siak, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai masing-masing memiliki satu titik panas,” paparnya.
Data ini menegaskan pentingnya kewaspadaan dari semua pihak, terutama di daerah-daerah yang teridentifikasi memiliki hotspot, guna mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan. Upaya pencegahan ini sangat krusial demi menjaga kualitas udara dan kelancaran aktivitas masyarakat.