Desa Pangkalan Batang Barat Bangun Usaha Peternakan Ayam Potong Berbasis BumDes, Dorong Ekonomi Lokal

KabarPekanbaru.com — Desa Pangkalan Batang Barat, Kabupaten Bengkalis, membuka babak baru dalam pengembangan ekonomi desa dengan merintis usaha peternakan ayam potong yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Usaha ini didanai dari anggaran desa tahun 2024 dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyediakan lapangan pekerjaan setempat.

Penjabat Kepala Desa (Pj. Kades) Pangkalan Batang Barat, Marvin Samudera, menjelaskan bahwa ide usaha ini lahir dari kebutuhan mendesak akan pasokan ayam ras yang selama ini sering terhambat pasokannya dari Pekanbaru. “Kita bangun usaha ini karena pasokan ayam dari Pekanbaru sering macet. Ini peluang bisnis besar yang harus kita manfaatkan,” ujarnya, Sabtu (31/5/2025).

Peternakan kini memelihara sebanyak 1.300 ekor ayam ras, dengan 1.253 ekor di antaranya sudah siap panen. Panen dilakukan secara berkala setiap 30 hari, sehingga produksi berjalan kontinyu. Dengan metode budidaya efisien, peternakan ini dapat memenuhi permintaan pasar lokal, termasuk kerja sama pemasaran dengan pondok pesantren Bequranic yang membeli sekitar 800 kilogram ayam potong setiap bulan.

Peluang bisnis ini sangat menjanjikan karena pasar ayam ras di Bengkalis dan sekitarnya masih luas. Usaha skala desa ini tidak hanya menjawab kebutuhan lokal tapi juga membuka peluang ekspansi ke depannya. Marvin berharap usaha ini terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.

Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif desa ini sebagai model kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. “Apresiasi setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Pj. Kades dan masyarakat yang telah membangun usaha peternakan ayam ras ini. Semoga terus sukses,” katanya.

Bagus juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat dalam menggali potensi desa lain, terutama di bidang peternakan. “Mari bersama menggali potensi desa untuk membuka peluang kerja baru. Bisnis ayam ras ini contoh konkret yang bisa diduplikasi di desa lain,” ujarnya.

Ia meminta dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan Dinas Ketahanan Pangan untuk memberikan dukungan dalam hal kesehatan ternak, penyediaan bibit unggul, dan promosi pemasaran. Bagus mengingatkan agar para peternak menjaga keseimbangan keuntungan sehingga usaha bisa berkelanjutan. “Jangan mengambil untung terlalu besar. Dengan harga terjangkau, pasar akan terbentuk secara alami,” pesannya.

Pemasaran ayam potong akan diperluas melalui Koperasi Desa Merah Putih yang segera diresmikan untuk mendukung penguatan ekonomi desa. Program ini juga menjadi bagian dari rencana besar desa untuk mendukung program nasional seperti Polri dan makan gratis, dengan memanfaatkan hasil ternak sebagai pasokan protein lokal.

Selain itu, desa akan memulai penanaman jagung serentak sebagai sinergi untuk mendukung pakan ternak. Potensi bisnis ayam potong di Bengkalis kini menjadi peluang emas yang dikelola dengan model BumDes melibatkan masyarakat secara aktif.

Desa Pangkalan Batang Barat membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi mampu menjadikan desa sebagai penggerak utama perekonomian daerah, sekaligus contoh kemandirian ekonomi yang inspiratif.