Diskes Riau Terima 30 Unit Oxygen Concentrator dari Kemenkes untuk Antisipasi Kabut Asap

Berita Utama83 Dilihat

KabarPekanbaru.com — Dinas Kesehatan Provinsi Riau menerima bantuan sebanyak 30 unit oxygen concentrator dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Alat ini berfungsi mengubah udara bebas menjadi oksigen medis dan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat, khususnya dalam menghadapi potensi kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, mengungkapkan bahwa alat tersebut menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung penanganan dampak kabut asap yang sering melanda sejumlah wilayah di Riau.

“Kami baru saja menerima 30 unit alat pengubah udara menjadi oksigen dari Kemenkes. Alat ini akan sangat membantu masyarakat, khususnya saat terjadi peningkatan polusi udara akibat Karhutla,” ujar Sri Sadono, Rabu (14/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa alat tersebut akan segera disalurkan ke kabupaten dan kota, terutama ke daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap kebakaran lahan.

“Distribusi alat akan kami prioritaskan ke wilayah yang selama ini kerap terdampak Karhutla dan rentan mengalami kabut asap. Tujuannya agar penanganan kesehatan bisa dilakukan lebih cepat dan terukur,” katanya.

Selain untuk masyarakat umum, alat ini juga ditujukan untuk mendukung kesehatan para petugas pemadam kebakaran yang berada di garis depan saat Karhutla terjadi. Mengingat tingginya paparan asap yang mereka alami, ketersediaan oksigen menjadi krusial.

“Para petugas pemadam tentu sangat rentan terhadap gangguan pernapasan. Oxygen concentrator ini bisa dibawa langsung ke lapangan karena dimensinya yang cukup ringkas, sehingga memudahkan penggunaan di lokasi bencana,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Diskes Riau juga akan menindaklanjuti arahan Kemenkes untuk membentuk oxygen room atau ruang khusus bantuan oksigen di wilayah terdampak kabut asap. Ruangan ini nantinya akan menjadi pusat pertolongan pertama bagi warga yang mengalami gangguan pernapasan.

“Jika nanti ditemukan daerah yang terdampak kabut asap, kami akan segera mendirikan ruang oksigen yang dapat diakses warga. Alat-alat ini tentu akan menjadi bagian penting dalam fasilitas tersebut,” tutup Sri Sadono.