KabarPekanbaru.com — Isu kemungkinan dijualnya Stadion Utama Riau oleh Gubernur Riau Abdul Wahid sempat menimbulkan kehebohan di tengah masyarakat. Namun Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Erisman Yahya, memberikan klarifikasi bahwa pernyataan tersebut hanya merupakan respons spontan, bukan rencana kebijakan yang serius.
“Pernyataan Pak Gubernur itu jangan dibesar-besarkan. Itu hanya respons spontan saat diskusi dalam forum RKPD. Maksudnya bukan benar-benar ingin menjual stadion,” ujar Erisman saat diwawancarai di Pekanbaru, Kamis (8/5/2025) malam.
Erisman menjelaskan bahwa diskusi soal menjual aset muncul karena adanya kekhawatiran terkait kondisi keuangan daerah. Dalam forum tersebut, memang ada usulan untuk menjual aset-aset yang tidak termanfaatkan, namun stadion bukan termasuk dalam kategori itu.
Sejak menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012, Stadion Utama Riau yang berdiri megah di atas lahan seluas 66,4 hektare itu seperti kehilangan gaungnya. Tidak ada lagi event berskala besar, dan alokasi anggaran perawatan pun terus menipis.
“Sekarang anggaran hanya cukup untuk kebersihan, pengamanan, dan pengawasan. Tidak ada dana khusus untuk perawatan menyeluruh stadion,” ungkap Erisman. Meski begitu, ia memastikan bahwa bagian dalam stadion tetap terawat dengan baik. “Lapangan utama masih bisa digunakan, masih layak untuk pertandingan sepak bola.”
Upaya menggandeng pihak ketiga sebenarnya sudah dilakukan. Beberapa calon pengelola bahkan sempat melakukan survei lapangan, namun semuanya mundur setelah melihat skala dan biaya perawatan yang besar.
“Biaya pemeliharaan stadion ini tidak kecil. Lokasinya luas, butuh sumber daya besar, itu yang jadi pertimbangan para investor,” katanya.
Dispora Riau pun menyatakan sangat terbuka jika ada pihak swasta yang ingin bekerja sama untuk mengelola stadion. Tentunya, kerja sama tersebut harus sesuai dengan aturan dan perundang-undangan.
“Kalau ada swasta yang serius dan punya konsep bagus, kami siap berkolaborasi. Kami ingin stadion ini kembali hidup dan menjadi kebanggaan masyarakat Riau,” tutup Erisman.