Jamaah Haji Asal Indragiri Hilir Riau Wafat di Tanah Suci

Berita652 Dilihat

KabarPekanbaru.com – Jumlah jamaah haji asal Provinsi Riau yang wafat di tanah suci terus bertambah. Terbaru ada satu jamaah haji Riau meninggal dunia di Makkah.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau Muliardi.

Muliardi mengatakan jamaah haji yang wafat tersebut atas nama Arsyad Pawellang Maketti yang tergabung dalam Kloter 14 BTH. Arsyad Pawellang Maketti wafat dalam usia 56 tahun dan menghembuskan nafas terakhir di RS King Faisal Makkah.

“Almarhum merupakan Jemaah yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di Parit I Kuala Sei Akar Sencalang,” kata Muliardi, Minggu (2/6/2024).

Pihaknya, menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya jamaah haji Riau asal Kabupaten Inhil tersebut. “Semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini,” ucapnya.

Dengan bertambahnya satu jamaah haji yang meninggal dunia tersebut, maka hingga saat ini total jumlah jamaah haji Riau yang meninggal dunia di Arab Saudi sebanyak lima orang.

Di antaranya Sunarti Binti Djoyokemis asal Kabupaten Siak, dimakamkan di Baqiyah Madinah, Sibus Bin Kanenduasin asal Kabupaten Kampar, Zaini Idris Bin Shalihin asal Kabupaten Indragiri Hilir, Supriyadi Achmad Suchemi asal Kabupaten Indragiri Hulu dan terakhir Arsyad Pawellang Maketti (56 Th), jemaah asal Kabupaten Indragiri Hilir.

Muliardi menjelaskan, setiap jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan ibadah haji, yakni Wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah lainnya, maka hajinya akan dibadal oleh petugas yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia.

“Jadi keluarga tidak perlu bimbang, karena petugas kita nanti akan membadalkan hajinya,” ujarnya.

Muliardi juga mengingatkan kepada jemaah calon haji Riau agar menjaga kesehatan dan stamina. Sebab cuaca di Madinah saat ini cukup panas. Bahkan saat puncak haji, cuaca diperkirakan akan semakin panas jelang puncak haji, bisa mencapai 48-50 derajat celcius.

Sehingga saat siang hari pelataran Masjid Nabawi itu sangat panas. Jika berjalan tanpa alas kaki di pelataran yang panas tersebut sangat berisiko telapak kaki melepuh.

Selain menggunakan alas kaki, jemaah juga diimbau agar tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan saat siang hari. Ini dilakukan untuk menghindari panas.

“Banyak konsumsi air putih, stamina harus dijaga, karena ibadah haji inikan ibadah fisik,” tutupnya.**