KabarPekanbaru.com–Pengawas Bea dan Cukai di Bengkalis, Riau, berhasil menghentikan penyelundupan 30 ton bawang putih yang dibawa oleh Kapal Motor Surya Jaya dari Batu Pahat, Malaysia. Penangkapan dilakukan oleh Tim BC 7006 pada Senin, 14 Oktober 2024, saat mereka patroli di perairan Tanjung Parit, Kabupaten Bengkalis. Kepala Seksi Penindakan dan Pengawasan (P2) KPPBC Bengkalis, Dicky Iskandar, menjelaskan bahwa penangkapan tersebut bermula dari melihat KM Surya Jaya yang membawa muatan bawang putih yang besar. Saat kapal dihentikan, kapal tidak bisa menunjukkan dokumen yang valid untuk barang yang dibawa. “Dicky mengungkapkan bahwa tidak ada dokumen lengkap yang ditemukan untuk muatan bawang putih tersebut,” ujar Dicky dalam konferensi pers di Bengkalis pada Rabu (30/10/2024).
Setelah berhasil mengamankan kapal dan barang muatannya, tim kemudian membawa KM Surya Jaya bersama 30 ton bawang putih ke kantor Bea Cukai Sungai Pakning. Semua barang bukti kemudian disimpan di gudang penyimpanan untuk proses selanjutnya. Dicky mengatakan bahwa total bawang putih yang disita adalah 1.530 karung, dimana setiap karung beratnya 19 kilogram. Jumlah total bawang putih yang 30 ton dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam jumlah besar. Kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut saat ini. Dicky mengatakan bahwa seorang ABK bernama R dari Bengkalis telah dijadikan tersangka. Sekarang tersangka ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bengkalis. “Dia diduga melanggar hukum kepabeanan serta hukum pidana,” kata mereka. KPPBC Bengkalis menyatakan bahwa penyelundupan bawang putih merugikan negara secara ekonomi dan kesehatan masyarakat. Bawang putih adalah barang penting di Indonesia. Penyelundupan barang ilegal seperti ini bisa merusak harga dan kualitas bawang di pasaran. “Kami akan terus memperketat pengawasan di perairan dan pelabuhan untuk mencegah tindakan ilegal yang merugikan negara,” kata Dicky.
Pihak KPPBC juga akan bekerja sama dengan TNI AL dan Polair untuk memperkuat pengawasan di perairan. Dicky mengatakan bahwa mereka telah mengimplementasikan sistem patroli yang lebih efisien dan efektif untuk memerangi penyelundupan di perairan Riau. Khususnya saat mendekati musim panen ketika permintaan bawang putih meningkat. KPPBC Bengkalis berharap agar masyarakat ikut berperan aktif dengan melaporkan aktivitas mencurigakan terkait penyelundupan barang-barang ilegal, mengingat tingginya kasus penyelundupan di daerah tersebut. “Dicky menyarankan agar masyarakat turut menjaga keamanan dan kenyamanan di sekitar mereka,” ujar Dicky. Penangkapan ini merupakan bagian dari usaha pemerintah dalam menegakkan hukum serta melindungi ekonomi nasional dari kegiatan ilegal. Diharapkan bahwa dengan langkah-langkah tegas ini, kesadaran akan pentingnya patuh pada aturan kepabeanan akan semakin meningkat, sehingga kejadian serupa dapat dikurangi di masa depan.
Melalui penegakan hukum yang tegas, KPPBC Bengkalis menunjukkan keseriusannya dalam menjaga integritas dan stabilitas ekonomi Indonesia, serta memastikan bahwa barang-barang yang beredar telah melalui proses yang benar sesuai dengan regulasi yang berlaku.