Kabarpekanbaru.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis terus bergerak cepat dalam mengupayakan pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dan daratan Sumatera. Proyek yang diharapkan masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) ini sudah berada pada tahap akhir, dan hanya tinggal menunggu beberapa langkah lagi untuk bisa diwujudkan. Jika berhasil, ini akan menjadi salah satu terobosan besar dalam memperkuat infrastruktur di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya kepada media pada Jumat (25/10), Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Ardiansyah, yang didampingi oleh Sekretarisnya, Erdila Fitriyadi, mengungkapkan bahwa meskipun proyek jembatan Bengkalis belum masuk dalam perubahan terbaru PSN tahun 2024, pemerintah daerah tidak menyerah. “Kami optimis, proyek ini bisa segera masuk ke dalam daftar PSN. Proses pengajuannya sudah berjalan sejak tahun 2016, dan ini hanya masalah waktu,” katanya dengan penuh keyakinan.
Menurut Ardiansyah, PSN adalah program yang dinamis, di mana proyek-proyeknya terus mengalami perubahan. Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2024, yang merupakan perubahan keenam selama masa Presiden Joko Widodo, belum ada ruang untuk proyek jembatan Bengkalis. Namun, ini tidak mengurangi semangat Pemkab Bengkalis untuk terus memperjuangkannya.
“PSN mengalami beberapa kali perubahan di masa Presiden Jokowi. Dari mulai 225 proyek di tahun 2016, jumlahnya naik turun sesuai prioritas dan kebutuhan nasional. Pada tahun 2024 ini, daftar PSN mencakup 218 proyek dan 15 program,” jelas Ardiansyah.
Upaya untuk memasukkan pembangunan jembatan ini ke dalam PSN tidaklah instan. Prosesnya telah dimulai sejak era Perpres Nomor 3 Tahun 2016, yang kemudian berlanjut melalui berbagai evaluasi. Meskipun sempat mengalami hambatan, Pemkab Bengkalis tidak menyerah. Kini, mereka berharap proyek ini dapat direalisasikan di bawah kepemimpinan Presiden baru, Prabowo Subianto.
Ardiansyah menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan segala persyaratan yang diperlukan, mulai dari studi kelayakan (FS), desain rinci (DED), hingga sinkronisasi dengan rencana tata ruang dan pembangunan nasional. “Pembangunan jembatan ini sudah sinkron dengan RTRW, RPJMD, dan RPJMN. Sekarang kami hanya tinggal memperkuat aspek pembiayaan dan pengembalian investasi untuk mendapatkan rekomendasi dari Kementerian PUPR,” tambahnya.
Tak hanya pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan dukungan penuh untuk percepatan pembangunan jembatan ini. Dalam beberapa bulan terakhir, telah dilakukan serangkaian rapat koordinasi antara Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, dan Pjs Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono. Pertemuan tersebut fokus pada finalisasi Memorandum of Understanding (MoU) terkait pembangunan jembatan yang pertama kali ditandatangani oleh Pj Gubernur Edi Natar dan Bupati Kasmarni pada Desember 2023.
“Ini bukan proyek yang baru diusulkan. Sudah lama Kabupaten Bengkalis menginginkan jembatan penghubung ini, dan MoU telah ditandatangani oleh beberapa pejabat sebelumnya. Kami optimis di bawah pemerintahan saat ini, realisasinya akan semakin dekat,” jelas Ardiansyah.
Jembatan yang direncanakan sepanjang 7 kilometer ini akan menjadi salah satu proyek infrastruktur paling penting di Riau. Jika berhasil, jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia dan akan memberikan dampak signifikan bagi konektivitas antarwilayah, memperkuat sektor ekonomi, serta meningkatkan potensi pariwisata di Pulau Bengkalis.
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, juga menegaskan pentingnya proyek ini. Ia menjelaskan bahwa meskipun proyek ini belum masuk dalam daftar PSN, Pemprov Riau terus mendorong agar syarat-syarat teknis segera terpenuhi. Salah satu syarat utama yang masih dalam proses adalah rekomendasi teknis dari Kementerian PUPR. “Kami optimis, rekomendasi teknis ini akan keluar dalam waktu dekat, dan kita akan selangkah lebih dekat untuk memasukkan proyek ini ke dalam PSN,” ujarnya dengan penuh harap.
Dengan dukungan kuat dari Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis, serta keterlibatan aktif dari masyarakat, optimisme untuk segera memulai pembangunan jembatan ini semakin tinggi. “Kami mengajak seluruh masyarakat Bengkalis untuk ikut mendoakan dan mendukung upaya ini agar jembatan impian kita dapat segera terwujud,” ucap Ardiansyah.
Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas wilayah, tetapi juga memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Jembatan penghubung Pulau Bengkalis dan daratan Sumatera ini diyakini mampu menjadi katalis utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat serta membuka akses yang lebih luas untuk berbagai peluang bisnis dan pariwisata.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan provinsi, serta berbagai langkah konkret yang telah diambil, proyek jembatan ini diharapkan akan segera masuk dalam daftar PSN dan menjadi salah satu ikon baru pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pemerintah pun yakin, pembangunan jembatan ini akan membawa manfaat jangka panjang yang luar biasa bagi Bengkalis, Riau, dan sekitarnya.