Kabarpekanbaru.com-BCS Mall Nagoya kembali dipenuhi irama khas kompang dalam gelaran Festival Kompang Batam 2024 yang diselenggarakan pada Sabtu pagi. Festival ini menjadi ajang apresiasi budaya yang diikuti oleh 120 peserta dari 12 kecamatan di Kota Batam, menghadirkan variasi kreasi musik kompang dari berbagai kelompok usia. Hadir dalam acara ini, Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung, turut menyampaikan apresiasinya terhadap acara yang sarat nilai budaya ini. “Event ini tidak hanya menjadi ajang adu kreativitas, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya Melayu yang kental dengan iringan kompang,” ujarnya. Ia juga berharap agar acara ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan seni tradisional.
Para peserta, yang terdiri dari kelompok muda hingga senior, berlomba dengan penuh semangat untuk meraih gelar Juara Satu, Dua, dan Tiga, serta Juara Harapan Satu dan Dua. Masing-masing kelompok menampilkan variasi unik dalam memainkan kompang, mengundang sorak-sorai dan apresiasi dari para penonton yang hadir. Pertunjukan ini tidak hanya menyoroti keahlian musikal tetapi juga mengajak penonton untuk merasakan kekayaan budaya Melayu yang terjalin dalam setiap dentingan kompang.
Sebagai alat musik tradisional yang berasal dari budaya Melayu, kompang memiliki peranan penting dalam berbagai upacara dan perayaan. Musik ini biasanya dimainkan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, khitanan, dan upacara keagamaan. Festival Kompang Batam 2024 ini, dengan semua pesertanya, menunjukkan bahwa tradisi ini masih sangat hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Selain itu, Andi Agung juga mengungkapkan harapannya agar Festival Kompang ini menjadi sumber motivasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal. “Acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal. Semoga acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan seni tradisional,” tambahnya.
PLN Bright Batam, sebagai penggagas utama acara ini, turut menyampaikan harapannya. Melalui acara ini, PLN Bright Batam ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya sekaligus mendorong penggunaan energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Mereka berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif yang mengangkat nilai-nilai lokal dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Festival yang diselenggarakan di BCS Mall Nagoya ini bukan hanya mendapat perhatian dari warga Batam, tetapi juga menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Melayu tetap memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menjadi magnet bagi masyarakat luas. Banyak pengunjung yang datang dari luar kota dan negara, tertarik untuk menyaksikan keindahan pertunjukan seni dan budaya ini. Mereka berkesempatan untuk menikmati pengalaman yang berbeda dan memperluas wawasan tentang tradisi Melayu yang kaya.
Melalui acara seperti ini, Batam tidak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota yang peduli pada budaya dan tradisi. Dengan sambutan positif dari masyarakat, Festival Kompang Batam 2024 diharapkan menjadi agenda tahunan yang mampu terus meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal. Masyarakat Batam menjadi lebih sadar akan pentingnya budaya mereka dan lebih antusias untuk berpartisipasi dalam acara-acara serupa di masa mendatang.
Dalam sambutannya, Andi Agung menyebutkan bahwa Festival Kompang Batam bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang untuk mempererat silaturahmi serta melestarikan budaya Melayu. “Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan seni musik, tetapi juga merayakan persatuan dan kebersamaan antarwarga Batam. Budaya kita adalah warisan yang harus dijaga dan diperkuat melalui interaksi dan kolaborasi,” ungkapnya.
Selain pertunjukan, festival ini juga menyajikan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti pameran seni dan kerajinan lokal, bazaar makanan khas Melayu, serta sesi edukasi tentang seni dan budaya. Para pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan lezat sambil menyaksikan penampilan kompang, menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan. Ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pengrajin lokal untuk memamerkan hasil karya mereka, sekaligus memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat dan wisatawan.
Festival Kompang Batam 2024 menjadi tonggak penting dalam usaha pelestarian budaya Melayu. Dengan menggabungkan elemen tradisional dan modern, festival ini membuktikan bahwa budaya tidak harus terjebak dalam waktu, tetapi dapat beradaptasi dan tumbuh seiring dengan perubahan zaman. Kompang, sebagai simbol dari budaya Melayu, terus melangkah maju, dan diharapkan akan tetap relevan bagi generasi mendatang. Keterlibatan berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, menunjukkan bahwa cinta terhadap seni dan budaya tidak mengenal batas usia.
Sejarah Festival Kompang Khas Melayu
Kompang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari budaya Melayu, yang memiliki bentuk seperti drum dan terbuat dari kayu dengan kulit binatang di atasnya. Alat musik ini biasanya dimainkan dalam kelompok dan sering digunakan dalam berbagai acara seperti pernikahan, khitanan, dan perayaan budaya. Seiring dengan perkembangan zaman, kompang telah menjadi simbol penting dalam pelestarian budaya Melayu dan sering diadakan dalam festival untuk merayakan dan mempertahankan warisan tersebut.
Festival Kompang pertama kali diadakan sebagai upaya untuk melestarikan dan mempromosikan seni musik tradisional Melayu, terutama di daerah-daerah yang memiliki populasi Melayu yang signifikan, seperti Batam, Malaysia, dan Singapura. Seiring berjalannya waktu, festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya dan seni tradisional.
Festival Kompang biasanya melibatkan berbagai kelompok dan komunitas yang menampilkan pertunjukan kompang dengan variasi yang berbeda. Setiap kelompok berusaha untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam memainkan kompang, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Para peserta berasal dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang menunjukkan bahwa cinta terhadap budaya ini tidak mengenal batasan usia.
Salah satu tujuan utama dari Festival Kompang adalah untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya mereka. Dalam banyak kasus, festival ini melibatkan pelatihan dan workshop bagi para peserta muda agar mereka dapat belajar dan memahami teknik serta nilai-nilai yang terkandung dalam seni kompang. Ini menjadi penting untuk memastikan bahwa tradisi ini tidak hanya hidup di dalam ingatan orang-orang tua, tetapi juga ditransfer kepada generasi berikutnya.
Festival ini juga memiliki makna yang lebih luas, yaitu memperkuat hubungan antarwarga dan menciptakan rasa kebersamaan. Melalui acara ini, masyarakat dapat berkumpul, berbagi pengalaman, dan merayakan identitas budaya mereka. Festival Kompang juga sering kali menjadi momen untuk menampilkan keragaman budaya Melayu, dengan mengundang kelompok dari daerah lain untuk berpartisipasi dan berbagi pengalaman mereka.
Di Batam, Festival Kompang diadakan secara rutin setiap tahun dan telah menjadi salah satu acara budaya yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Acara ini biasanya dihadiri oleh pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, serta wisatawan lokal dan mancanegara, yang menunjukkan minat dan dukungan terhadap pelestarian budaya. Dalam setiap edisi festival, pertunjukan tidak hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan lain seperti pameran seni, bazaar makanan, dan workshop untuk masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, Festival Kompang telah berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Banyak kelompok kompang yang berinovasi dalam permainan musik mereka, menggabungkan elemen modern dengan tradisi untuk menarik minat generasi muda. Ini memberikan warna baru pada pertunjukan kompang dan memperlihatkan bahwa tradisi bisa tetap relevan meskipun dalam konteks yang berubah.
Melalui Festival Kompang, masyarakat tidak hanya merayakan keindahan musik dan budaya Melayu, tetapi juga menyadari betapa pentingnya menjaga warisan ini untuk generasi mendatang. Dengan dukungan semua pihak, festival ini diharapkan dapat terus berlangsung dan menjadi salah satu cara efektif untuk melestarikan dan mempromosikan seni tradisional yang kaya ini. Sebagai salah satu bentuk ekspresi budaya, kompang bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Melayu.