Akira Ramadhan: Santri Riau Berbakat di FASI Nasional

Pendidikan110 Dilihat

Kabarpekanbaru.com-Akira Ramadhan adalah sosok santri berbakat yang mengharumkan nama Provinsi Riau, khususnya Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin Koto Gasib, Kabupaten Siak. Pada Jum’at,(25/10), Akira yang saat ini duduk di bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di pondok tersebut, mewakili Provinsi Riau dalam Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) Tingkat Nasional. Ajang ini berlangsung di Bekasi, Jawa Barat, dari tanggal 24-27 Oktober 2024. Akira berkompetisi di cabang Kaligrafi Mushaf, sebuah perlombaan yang menekankan seni penulisan Al-Quran dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat.

Akira Ramadhan dikenal sebagai seorang siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki dedikasi yang tinggi dalam berbagai kegiatan keagamaan di pondok pesantren. Kemampuannya dalam seni kaligrafi sudah menonjol sejak dini, dan ia sering mengikuti berbagai perlombaan di tingkat lokal maupun regional. Keberhasilan Akira hingga bisa tampil di ajang nasional ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan penuh dari keluarga besar Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin.

Keikutsertaan Akira dalam Festival Anak Soleh Indonesia Tingkat Nasional adalah sebuah kebanggaan tersendiri, baik bagi dirinya pribadi, keluarganya, maupun lingkungan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. FASI merupakan ajang yang sangat prestisius bagi para santri dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka di berbagai bidang keagamaan, termasuk tilawah, tahfidz, hadrah, dan tentunya kaligrafi.

Akira memfokuskan diri pada cabang Kaligrafi Mushaf, yaitu seni menulis Al-Quran dengan keindahan huruf Arab. Untuk berkompetisi dalam bidang ini, diperlukan ketekunan, detail, dan pemahaman mendalam terhadap seni kaligrafi serta keterampilan dalam mengekspresikan nilai-nilai keagamaan melalui seni tulisan. Dalam beberapa bulan terakhir, Akira telah menjalani persiapan yang sangat intensif, di bawah bimbingan langsung guru-guru di Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin, terutama Jasa Akbar, guru yang bertanggung jawab atas pengembangan minat dan bakat di pondok tersebut.

Menurut Jasa Akbar, Akira selalu menunjukkan semangat yang luar biasa dalam mempersiapkan dirinya untuk lomba ini. Ia tidak hanya mengasah keterampilan teknis dalam menulis kaligrafi, tetapi juga memperdalam pengetahuan tentang nilai-nilai agama yang ingin disampaikan melalui karya-karyanya. “Keikutsertaan Akira dalam FASI Nasional adalah sebuah kebanggaan besar bagi kami. Kami berharap dia dapat memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama pondok pesantren, serta memotivasi santri lainnya untuk terus berkarya dan berprestasi,” ujar Jasa Akbar.

Festival Anak Soleh Indonesia tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan individual, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar santri dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Selain itu, FASI menjadi sarana bagi para santri untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dalam beragama, saling mengenal satu sama lain, dan belajar dari pengalaman yang didapat selama kompetisi berlangsung.

Dukungan untuk Akira tidak hanya datang dari lingkungan pondok pesantren, tetapi juga dari masyarakat Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Siak. Mereka merasa bangga dengan keberhasilan Akira yang mampu membawa nama daerah mereka ke tingkat nasional. Keluarga besar Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin juga terus memberikan doa dan semangat agar Akira dapat meraih hasil yang terbaik di ajang tersebut.

Keberhasilan Akira Ramadhan di bidang kaligrafi menunjukkan bahwa pendidikan di Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin telah berjalan dengan baik, memberikan ruang bagi para santri untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga di bidang seni dan budaya Islam. Pondok ini telah berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki nilai-nilai keagamaan yang kuat.

Akira sendiri, dengan segala bakat dan potensi yang dimilikinya, diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu figur penting dalam dunia seni kaligrafi Islam di masa depan. Selain itu, partisipasinya dalam FASI Nasional juga diharapkan bisa memotivasi santri lainnya untuk terus mengejar prestasi di berbagai bidang, baik di tingkat regional maupun nasional.

Pendidikan yang diterima Akira di Pondok Pesantren Ittihadul Muslimin, yang mengutamakan keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, membekalinya dengan kemampuan yang kuat dalam berbagai aspek. Akira bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan seni yang mendalam, terutama dalam kaligrafi. Ia merupakan salah satu contoh nyata bahwa pendidikan pesantren mampu melahirkan generasi yang berprestasi dan mampu bersaing di kancah nasional.